[Review] Vanishing Time: A Boy Who Returned (2016)

Soo Rin adalah seorang gadis penyendiri. Hidupnya penuh dengan rasa ingin tahu bahkan untuk hal-hal supranatural sekalipun. Hingga teman-teman sebanyanya menganggapnya aneh. Tapi tidak bagi Sung min. Seorang anak laki-laki, kakak kelas yang berbeda setingkat diatasnya.

Review Vanishing Time: A Boy Who Returned (2016)
Poster film korea Vanishing Time: A Boy Who Returned (2016). (soompi)
Bisa jadi karena sama-sama piatu. Atau mungkin mereka punya ketertarikan yang sama, sampai-sampai berani melakukan ritual pemanggilan arwah di rumah kosong. Atau, karena Sung Min peka dengan kegalauan hati Soo Rin.

Interaksi yang dibangun diantara karakter Soo Rin dan Sung Min begitu terasa nyata. Tampak tidak ada keraguan dari Shin Eun Soo meski untuk pertama kalinya bertindak sebagai pemeran utama. Ia sukses memberi nyawa dalam karakter Soo Rin. Begitu pula, Lee Hyo Je ketika berakting jadi Sung Min.

Adegan ciuman monyet dilakukan tak kaku sama sekali. Terkesan murni, polos dan khas anak-anak. Namun, semua itu bukanlah fokus dari cerita. Film ini akan benar-benar dimulai ketika Soo Rin, Sung Min, Tae Sik dan Jae Wook menemukan telur monster di lubang dekat areal pembangunan terowongan.

Unsur fantasi mengambil peran di sini. Konon, gua yang muncul setiap bulan purnama tersebut, terdapat telur yang bisa menghentikan waktu. Ketiga anak laki-laki benar-benar terjebak dalam ruang waktu.

Dunia imaji diwujudkan dengan sempurna oleh sang sutradara. Mulai dari mahluk hidup dan benda-benda yang tak bergerak. Keceriaan Sung Min, Tae Sik dan Jae Wook juga ikut tergambar dari apa yang mereka rasakan ketika dunia menjadi milik sendiri sampai rasa frustasi yang harus mereka lalui.

Dititik ini, Soo Rin yang tetap di umurnya, bertemu Sung Min yang berbeda. Sebab, hampir dua dasawarsa Sung Min dewasa (Kang Dong Won) telah hidup dalam dunia waktu yang terhenti. Dan ketika dia kembali, hanya Soo Rin lah satu-satunya yang percaya. Ini karena, diari dengan huruf rahasia yang hanya diketahui mereka.

Pro dan kontra publik dalam film, bisa saja mengalihkan penonton dengan suasana yang dibangun oleh alur maju mundur film ini. Ada saat di mana kita bisa saja terjebak dalam pandangan yang sama dengan persepsi pihak kepolisian ataupun masyarakat, apakah Soo Rin sebenarnya sedang dipengaruhi oleh Sung Min dewasa.

Pada akhirnya, kisah ini adalah hasil dari wawancara seorang psikolog sekaligus penulis buku. Terlepas nyata atau tidaknya, bagi seorang Soo Rin anak laki-laki yang pernah hidup dalam ruang waktu itu adalah sahabatnya. Orang yang berjanji akan selalu mencintainya sampai kapanpun.

Berikut selipan trailer film korea Vanishing Time: A Boy Who Returned (2016).

No comments:

Post a Comment